PlatBekasi.com – Dikebut selama beberapa hari pengangkutan sampah dari dasar kali, akhirnya kondisi Kali Jambe kembali bersih tanpa sampah. Lurah Jatimulya Fickry Fauzi Ahmad Dahlan sumringgah setelah berhari hari di sibuk kan dengan kondisi kali jambe yang sempat dipenuhi sampah dan sempat viral di berbagai media.

“Total sampahnya saya ga hapal persis, tapi pengangkutanya di layani sebanyak 40 armada milik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi langsung membuangnya ke TPAS Burangkeng, Setu,” ujarnya diwawancarai di kantornya, Kamis (17/12/20)

Jelas Fickry, dengan sudah bersihnya kali jambe dari sampah di harapkan dapat mengurangi banjir dan tidak terulang kembali. Sebab, pembersihan sampah di dasar kali jambe dilayani 3 eksavator dimana 1 hari itu ada 40 an dump truk bolak balik ngangkutin sampah, pembersihan dan pengangkutan dilakukan berhari-hari sampai benar benar bersih tanpa sisa.

“Sebab, jatimulya termasuk daerah yang rawan banjir, sempat viral di berbagai media dimana ketinggian air mencapai sekitar 2 meter saat banjir awaltahun 2020 ini.” kata dia.

“Mudah-mudahan dengan sudah bersihnya kali jambe bisa mengurangi banjir dan kalau perlu tidak ada lagi genangan di jatimulya di beberapa titik di RW 05, RW 08, RW 16, RW 17, RW 18,” sambung dia.

Fickry memaparkan bahwa proses pengangkutan sampah kali jambe ini benar-benar dibabat sampai dasarnya.

“Karena kalau cuma bagian atas saja sampah yang diangkut akan percuma, jadi kita babat sampai ke endapan lumpurnya agar aliran air berjalan normal dan lancar,” paparnya.

Bahkan menurutnya, menjelang akhir tahun ini sekarang warga tidak lagi berasa was was bahkan sudah bisa nyenyak tidurnya meski belakang sering turun hujan dan langsung menggenang tapi airnya sekitar 20 menit langsung surut cepat.

“Sekarang warga udah ga khawatir lagi sama banjir, bahkan udah mulai nyenyak tidur kalo hujan udah turun airnya cepet surut,” kata pria yang pernah menjadi ajudan Bupati Bekasi.

Bahkan kedepannya kata dia, di perbatasan antara Kabupaten dan Kota Bekasi akan di usulkan ke DLH Kabupaten Bekasi untuk memasang jaring guna menahan masuknya sampah dari luar yang terbawa arus air.

“Karena bicara sampah tidak perlu saling menyalahkan siapa pun tetapi adalah bagaimana mengatasinya secara bersama dan bergotong royong agar kali jambe tetap bersih.” pungkas dia. (PB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *