PlatBekasi.com – Bupati Bekasi bersama jajaran Forum Komunikasi Jajaran Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Bekasi menggelar apel siaga bencana tahun 2020, yang di rangkaikan dengan pekan gotong royong Bekasi bebas banjir, dan pengukuhan satgas penanganan permasalahan lingkungan hidup serta pencanangan pengurangan penggunaan bahan plastik dan pencanangan sejuta lubang biopori di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi.
Dengan menurunkan personel gabungan diantaranya DLH, BPBD, DamKar, Dishub, Polres dan Kodim 0509 serta aparatur Sipil Negara yang bertugas di 23 Kecamatan Se-Kabupaten Bekasi, apel kesiapsiagaan bencana dilakukan di lapangan perumahan graha prima, Desa. Mangun jaya, Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi.
Dalam sambutannya Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan, kolaborasi dan sinergitas diperlukan guna memberikan respons cepat pada setiap informasi kejadian bencana. Ketenangan petugas dan elemen masyarakat diperlukan agar penanganan bencana terselesaikan dengan baik.
“Saya berterima kasih kepada jajaran yang hadir baik itu unsur-unsur pemerintah Kabupaten Bekasi, Kecamatan, Desa, Kelurahan. Ini menunjukkan kolaborasi dan sinergitas memastikan semua dalam kondisi siap,” katanya, Sabtu (14/11/20).
Eka juga menekankan perlunya upaya preventif sebelum terjadinya bencana. Salah satu contohnya dengan bergotong-royong membersihkan saluran air agar aliran air lancar dan tidak menyebabkan genangan.
“Penekanannya lebih kepada sebelum kejadian. Kita memastikan seluruh fungsi peralatan maupun personel dalam kondisi siap,” jelasnya.
Eka juga mengingatkan kepada seluruh Camat, kepala Desa dan elemen masyarakat harus melakukan pemantauan intensif terhadap wilayahnya masing-masing di saat datangnya musim penghujan yang akan terjadi.
“Lakukan pemantauan mana tali-tali air dan saluran yang belum optimal untuk kemudian sektor Suku Dinas yang terkait agar melakukan penyelesaian atau perbaikan,” tandasnya.
Usai melakukan apel gabungan, Eka juga menyempatkan diri memantau Kali Jambe yang melintas di Perumahan Graha Prima yang kerap merendam perumahan warga hingga ketinggian 1-2 meter saat musim penghujan karena di sebabkan terjadinya pendangkalan serta banyak bangunan warga yang berdiri di sepanjang Kali Jambe.
“Dalam setahun ini, sudah terjadi dua kali banjir tinggi di perumahan tersebut akibat luapan Kali Jambe.” ujarnya.
“Terhadap sedimentasi sungai, kita sudah mulai lakukan normalisasi melalui pengerukan lumpur dengan alat berat. Dan, di bantaran Kali Jambe akan dibangun jalan alternatif warga menuju Tol Cibitung-Cilincing,” ucapnya.
Tak hanya Kali Jambe yang jadi fokusnya, pemerintah daerah dan masyarakat juga perlu melakukan pembersihan semua kali atau sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Bekasi secara serentak mulai hari ini.
“Semua sungai akan kita lakukan pembersihan secara masif dengan melibatkan masyarakat,” bebernya.
Kegiatan diawali dengan apel siaga banjir di Lapangan Perumahan Graha Prima, Tambun Selatan. Dalam amanatnya, Eka Supria Atmaja mengajak masyarakat untuk meninggalkan kantong plastik sekali pakai untuk kemasan air minum maupun bungkusan.
“Ini sudah diberlakukan kepada anak-anak sekolah terlebih dahulu. Dan hari ini, kita mencanangkan kembali tidak lagi menggunakan barang plastik di kalangan ASN Pemerintah Kabupaten Bekasi dimana pun bertugas untuk mengurangi tingginya timbunan sampah,” pungkas dia. (adv)