PlatBekasi.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD Tingkat Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2022, lebih menitik beratkan pada pemulihan ekonomi ditengah pandemi Covid-19. Sekarang ini vaksinasi masih berlangsung dan di harapkan imunitas masyarakat meningkat saat beraktivitas menjalankan roda ekonomi.
“Selain pemulihan ekonomi dalam pemberdayaan masyarakat melalui UKM, tentunya prioritas lain seperti pembangunan insfratruktur seperti pembangunan jalan dengan melebarkan serta menyambungkan antara desa satu dengan desa yang lain dengan tujuan terintegrasi.” ungkapnya.
Menurut Eka, insfratruktur tetap menjadi prioritas dan andalan. Namun, pada intinya permasalahan kemacetan, banjir, dan sampah tetap perhatian Pemerintah Kabupaten Bekasi.
“Insfratruktur tetap menjadi prioritas utama dengan tujuan bagaimana semua terhubung dan tersambung jalan yang ada di kab bekasi ini,” kata dia.
Untuk pemulihan ekonomi, kebijakan yang diambil Pemerintah Kabupaten Bekasi salah satunya adalah melalui pemberdayaan masyarakat melalui potensi UKM. Pengembangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor UKM di harapkan dapat membangkitkan semangat perekonomian di masyarakat.
“Nantinya melalui e-Katalog Lokal dimana akan memberikan kesempatan kepada UKM kita berupa kegiatan makan minum, serta ATK kantor tinggal membeli kepada UKM,” imbuhnya.
Memberikan Penggunaan katalog lokal kepada para pelaku UKM dimana kalau perlu nantinya di beri pelatihan untuk mengikutinya. Kalau itu sudah dilakukan maka nanti pemerintah tinggal belanja sama UKM,” sambungnya.
Bahkan lebih jauh Eka, berharap kepada semua pengelola kawasan industri yang ada di Kabupaten Bekasi untuk mau berjibaku menggandeng para pelaku UKM agar bisa tumbuh dan berkembang sebagai roda penggerak perekonomian dan pemberdayaan masyarakat.
Kendati roda perekonomian masyarakat perlahan sudah mulai berjalan, namun penerapan Protokol Kesehatan harus menjadi no satu yang harus di perhatikan bersama.
“Protokol Kesehatan harus di kedepan kan dan menjadi no satu, agar masalah Covid-19 tidak menjadi penghambat perekonomian,” pungkas dia. (PB)