PlatBekasi.com – Aliansi Mahasiswa Melawan Ketidakadilan Rakyat Kabupaten Bekasi (AMERTA) sebut Bupati Bekasi Eka Supriatmaja gagal dalam mengantisipasi Banjir tahunan yang terus diderita masyarakat Kabupaten Bekasi.
Menurut Koordinator Aliansi Mahasiswa Melawan Ketidakadilan Rakyat Kabupaten Bekasi (AMERTA), Ifky Arendas, bahwa hujan deras memang tak berhenti mengguyur Kabupaten Bekasi selama 2 hari. Dan banjir yang berdampak di 12 Kecamatan itu terjadi akibat buruknya pola pembangunan di Kabupaten Bekasi.
“Tetapi selama kurang lebih 4 tahun ini, yang selalu kami ingatkan ke pemerintah soal bagaimana daya tampung dan daya dukung lingkungan yang ada di kabupaten bekasi. Kalau itu beres, barulah kita bicara soal substansial penanganan banjir,” jelasnya kepada awak media, Senin (08/02/21).
Menurut Ifky Arendas, pemerintah hanya memikirkan pembangunan dan pengambilan pendapat asli daerah saja. Jika sudah berbicara mengenai itu maka hal lain dikesampingkan. Seperti jika terjadi bencana seperti saat ini, barulah pemerintah akan berbicara mengenai lingkungan dan penanganannya.
“Itu konyol namanya. Di sini, kami ingin mengkritik pemerintah karena selalu abai untuk menyelesaikan masalah banjir yang ada di kabupaten bekasi, sejauh mana kemudian pemkab memperhatikan pengerukan dan pelebaran sungai, pipa ilegal industri pembuangan limbah kesungai, pipa optik yang ada di gorong gorong,” ungkapnya.
Hal-hal seperti itulah yang harus dipikirkan untuk meminimalisir terjadinya bencana. Tapi sayangnya, nilai Ifky, pemerintah tidak punya keseriusan. Menurutnya, pemangku kebijakan hanya memikirkan banjir sebagai masalah tahunan dan skala-skala untuk menyelesaikannya sudah mereka copy paste setiap tahun.
“Misalnya ada penanganan, bantuan sosial, kirim perahu karet, tim penyelamatan dan sebagainya. Itu kan sama, tidak menyelesaikan masalah,” tutupnya. (PB)