PlatBekasi.com – Warga Desa Sukamakmur khususnya di wilayah Kampung Pembetokan, Kampung Cibulakan dan Kampung Pengasinan  Rt. 001- Rt. 003 Rw. 06, terancam kebanjiran.

Pasalnya pengerjaan Normalisasi dilakukan terkesan amburadul dan asal asalan akibat lemahnya pengawasan dari Dinas terkait.

“Pegawean na kurang semenggah pemborong na te memperhatiken lumpur na teu di bersihken jorok,” keluh Amung (40) warga Kp. Pembetokan, Rabu (09/12/20).

Sementara, Wawan Kurniawan, Kepala Desa Sukamakmur mengatakan seharusnya pihak kontraktor transparan terkait kegiatan normalisasi dan penataan tanggul yang ada di wilayah desa kami.

“Sebaiknya di paparkan nilai pagu anggarannya dan teknis kerjanya, Apakah lumpurnya di gali kanan dan kiri, lalu berapa panjangnya? Sementara itu kami malah tidak dikasih tahu, hanya datang sejenak terus minta izin kerja,” ucapnya.

Wawan pun berharap agar pelaksana harus memperhatikan pembuangan lumpur nya tidak sembarangan dan jangan sampai terjadi lagi insiden jatuhnya warga seperti beberapa hari lalu, dikarenakan licin akibat lumpur berserakan di jalan.

Wawan berharap adanya kegitan normalisasi dan penataan tanggul ini efektif dan bermanfaat bukan menjadikan masalah baru karena kurang efektifnya bahkan malah menyebabkan banjir.

“Seharusnya pemborong berkoordinasi dengan pihak desa agar kami tahu apa yang dikerjakan karena warga kami nantinya yang akan merasakan dari hasil kegiatan normalisasi ini.” bebernya.

Sementara itu, Agus selaku PPTK saat di konfirmasi awak media terkait adanya  warga yang jatuh akibat licin karena lumpur yang di tidak di bersihkan di jalan,lewat pesan wassapnya mengatakan sudah disampaikan kepada pemborongnya.

Seharusnya PPTK dan pengawas sebagai kepanjangan dari Dinas bertanggung jawab penuh melakukan pengawasan kepada pihak pemborong dalam melaksanakan kegiatan, jangan hanya sekedar memantau dari jauh dan harus menegur pemborong jika ada pelanggaran baik SOP, RSB dan K3 nya. (PB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *