PlatBekasi.com – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang duduk dalam keanggotaan Komisi III, Uryan Riana akui sangat miris melihat kondisi Toilet senilai 198.400.000,- yang dibangun oleh rekanan pemborong dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DKCTR) Kabupaten Bekasi tidak sesuai dengan desain yang ada.

“Kondisi Toilet ini cukup viral mulai dari media cetak, online, radio bahkan tv yang di tayangkan berulang jelas sangat kecewa dan miris, karena bagimanapun juga total anggaran pembangunan 448 Toilet ini nilainya tidak kecil bahkan bisa dikatakan sangat fantastis sekitar 98 miliar,” ungkapnya, Minggu (13/12/20).

Jelas Uryan, memang tujuan yang dilakukan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang memang sangat bagus agar Sekolah Dasar yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi memiliki Toilet. Terutama persiapan dalam menghadapi belajar tatap muka new normal sebagai syarat dimana kondisi Toiletnya harus bersih, rapih, nyaman baik insfratrukturnya dan lainnya.

“Ternyata kenyataan di lapangan pembangunan Toilet ini sangat miris, karena banyak yang menanyakan juga ke saya kenapa bisa seperti ini. Sedang pembangunan Rumah Sederhana (RS) saja 150 jutaaan sudah ada tanah, bangunan, kamar dua dan 1 kamar mandi sudah bisa di bangun.” kata pria berkacamata ini.

Ini Toilet di kirain di bangun dengan membeli tanahnya juga, ga taunya pembangunan nya malah menggunakan lahan sekolah dan harganya fantastis mencapai 198.400.000.00-, ketika sudah di breakdown dalam sebuah RAB konsultan dan pengawas ini menghitungnya seperti apa, lalu kontraktornya mengacu pada RAB yang mana?,” sambungnya.

Dalam proses pembahasan Anggaran sendiri apakah DPRD bisa di katakan kecolongan, papar Urian, biasanya yang di bahas dalam anggaran itu cuma anggarannya saja contoh Toilet nilainya 200, Jembatan 4 Miliar, tetapi Detail Engginering Desainnya (DED) tidak pernah di bahas, kemudian RAB pun secara detailnya tidak pernah di bahas.

“Yang di bahas di badan anggaran itu cuma pagu anggaran saja yang muncul untuk judulnya saja. Semisal contoh pembangunan Toilet 200 juta,” imbuhnya.

Bahkan dirinya sudah menyarankan kepada teman-teman di Dinas CiptaKarya pada saat rapat kerja bareng, ketika mau membangun tolong di bawakan RAB yang lengkap, dan gambarnya tidak cukup cuma garis saja.

“Kita minta CiptaKarya maupun Binamarga ketika rapat kerja bersama, terutama pengajuan pembangunan fisik, coba bidang terkait untuk menyajikan gambar detail berupa gambar yang menyerupai aslinya, bukan gambar yang cuma garis hitam saja,” tutupnya. (PB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *