PlatBekasi.com – Pelaku Pariwisata sekaligus Owner dari Kawung Tilu yang berlokasi di Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Gunawan mengakui dampak dari pandemi Covid 19 yang melanda tanah air membuat sektor pariwisata yang di kelolanya ikut terpukul alami penurunan pengunjung.
“Sangat terpukul sekali kita dengan adanya korona ini, anjlok sekitar 50 persen bahkan lebih. Sejak mewabahnya virus ini di Kabupaten Bekasi sejak bulan Februari hingga Juli 2020 wisata adventure Kawung Tilu terpaksa tutup total seluruh aktivitasnya,” ungkapnya kepada awak media, Kamis (12/11/20).
Baru kemudian, setelah dirinya mendapatkan support dari Kejari Kabupaten Bekasi dan Polres Metro Bekasi ketika waktu itu berkunjung ke kawung tilu menyampaikan dari pada aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat mati buka saja kembali.
“Namun untuk membuka kembali tempat ini dirinya tidak mau gegabah, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata kawung tilu dan hari bukanya pun hanya sabtu dan minggu dan jumlahnya pun di batasi terutama untuk pengunjung dari luar kab bekasi tidak di perbolehkan” kata dia.
Jumlah pengunjung yang di ijinkan ke kawung tilu sendiri, kata Gunawan hanya 50 persen saja. Efek dari pandemi ini jelas membuat pendapatan menurun sangat dratis akhibat berlakunya pembatas pengunjung tadi.
“Dirinya tetap memberikan insentif kepada paguyuban ini, kendati pandemi mulai memaksa menutup sektor ini. Karena keberadaan mereka semua benar benar untuk membangun pariwisata ini,” imbuhya.
Jumlah pengunjung yang datang ke kawung tilu di penerapan pandemi ini meski hanya di buka pada hari sabtu dan minggu saja angka itu sekitar 2500 sampai 3000 pengunjung.
“Kalau sebelum adanya pandemi ini jumlah pengunjung kawung tilu sangat padat dan penuh diantara angka 5000 orang yang datang. Kalau sampai hari ini dari pengamatan di lapangan pengunjung yang datang sangat fluktuaktif jumlahnya semisal contohnya kalau lagi tanggal muda sudah pasti banyak pengunjung yang datang, tapi kalau tanggal tua malah menurun kalau di terjemaahkan dalam grafik,” kata dia.
Sekarang pariwisata di kawung tilu, menurut Gunawan sudah mulai menggeliat kembali. Apalagi kalau terjadi kelonggaran PSBB yang mana masyarakat hari ini terkungkung di dalam rumah, mungkin bisa dijadikan ajang ingin menikmati kembali kehidupan di dunia luar.
“Kalau sekarang ini pengunjung masih terbatas, kalau dulu kenapa jumlah pengunjung bisa mencapai 5000 orang baik yang berasal dari depok, tanggerang, bogor, kota bekasi, tetapi kalau sekarang selagi masa pandemi kita tidak bisa.” kata dia.
Mungkin ke depan akan dibuka kembali bagi pengunjung di luar kabupaten bekasi, tetapi dengan syarat dan ketentuan protokol kesehatan di berlakukan melakukan dengan 3 M (mencuci tangan, menjaga jarak, makai masker). Kalau kemarin itu kan pakai KTP dengan tujuan untuk mentracking guna mendeteksi karena itu sudah di infokan melalui website kawung tilu, sehingga yang ingin ke kawung tilu hanya di khususkan warga kabupaten bekasi sementara ini,” sambung dia.
Gunawan berharap ke depan wisata kawung tilu sudah bisa dibuka normal kembali kepada seluruh pengunjung manapun yang berasal dari sejabodetabek yang ingin berwisata alam. (PB)