PLATBEKASI – CIKARANG SELATAN – Pemkab Bekasi berkomitmen agar Kabupaten Bekasi bebas dari penyandang Thalasemia. Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan saat selesai Deklarasi Bebas Thalasemia di Universitas Paramadina Cikarang pada Senin (06/05/2024).
Dani menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menunjukkan komitmen dalam bentuk anggaran bagi para penyandang Thalasemia baik berupa dukungan maupun bantuan.
“Karena mereka kan harus transfusi darah seumur hidup, tentu ini biaya tidak murah, serta tidak semua dalam kondisi ekonomi yang mampu,” katanya.
Tahun 2021 penyandang Thalasemia mendapatkan anggaran Rp 650 Juta, tahun 2022 sebesar Rp 1 Miliar serta tahun 2023 sebesar Rp 2 Miliar.
“Ini tentu wujud dari Pemkab Bekasi bukti nyata komitmen kami bagi penyandang Thalasemia,” tambahnya.
Melalui Palang Merah Indonesia (PMI), kata Dani Ramdan, penyediaan alat untuk pengelolah darah harus terus ditingkatkan ketersediaannya. Karena kebutuhan darah untuk penderita Thalasemia memang susah di ambil dan membutuhkan alat yang cukup mahal.
“Nah itu kita bantu PMI, karena PMI Kabupaten Bekasi merupakan salah satu lembaga yang melayani transfusi darah terbaik dalam hal pengelolaan darah baik kebutuhan Thalasemia maupun lainya,” katanya.
Dani Ramdan juga mengajak kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya Thalasemia dengan cara sebelum pernikahan harus discreening. Terpenting adalah setiap pasangan calon harus konsultasi ke dokter, serta yang sudah terlahir menjadikan penyandang Thalasemia sebagai sahabat.
“Kita dukung serta support agar mereka tetap harus transfusi darah serta mendapatkan kecukupan darah yang baik,” katanya.
PLT Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi, Iis Sandra Yanti menyampaikan, pada Peduli Gerakan Thalasemia ini, ada beberapa rangkaian kegiatan yang diselenggarakan.
Diantaranya Do’a Sehati yakni Donasi Anak Sehat Thallasemia berupa gerakkan menyisihkan uang jajan anak sekolah dari jenjang Paud/TK sampai dengan SMA/SMK.
“Lalu yang kedua adalah kegiatan donor darah dan seminar guru hebat dengan mengangkat tema Thalasemia,” ujarnya.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan berbagai lintas sektor di antaranya Universitas Paramadina, Yayasan Thalasemia Indonesia Cabang Bekasi, Pengurus POPTI, PT Kayaba, PMI, Kementerian Agama, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kecamatan Cikarang Selatan, serta dunia usaha.