PLAT BEKASI, SETU–Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Forum diskusi RABANI (Ramadan Bareng Teras Negeriku) dengan tema “Selaras Walau Beragam” yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nuur Waar AFKN yang beralamat di Kp. Bunut RT 02/06, Desa Taman Sari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Rabu (12/4/2023).
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, komunitas kepemudaan, serta masyarakat sekitar, kegiatan ini juga mengundang narasumber Ustadz Abdul Khaliq, SQ. MA. Hafish sebagai Wakil Ketua Ponpes Nuur Waar AFKN, M. Zaenudin bin Ali Don Duru sebagai Pemuda Timor yang aktif dalam Kegiatan Sosial, Panitia Panti Asuhan Asuwain Timor dan Drs. Dikdik Sadaka, MM sebagai Koordinator Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kemkominfo.
Koordinator Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kemkominfo Drs. Dikdik Sadaka, MM mengatakan, kegiatan tersebut memang dilakukan disaat bulan suci ramadhan, hal itu terkait dengan pengelolaan akun TERAS NEGERIKU yang bergerak di bidang media sosial seperti Instagram, YouTube, Facebook, Twitter, Tik Tok dan lainnya, akun tersebut juga berisi tentang informasi- informasi yang ada di Indonesia baik politik, ekonomi, budaya, sosial dan lainnya.
“Kegiatan ini juga salah satu produksi konten kami, dimana yang nantinya akan kami tayangkan di akun TERAS NEGERIKU, adapun tujuannya bagaimana kami mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk membangun rasa toleransi yang tinggi, karena situasi sekarang menuntut adanya toleransi,” kata dia.
Dikdik menambahkan tema “Selaras Walau Beragam” yang artinya toleransi diamana kegiatan tersebut ingin menyadarkan kepada masyarakat bahwa keberagaman itu sudah ada sejak dulu.
“Toleransi itu sudah ada sejak lama, kalau di Indonesia sejak tahun 1945 yaitu saat kemerdekaan, jadi kalau disesuaikan dengan kondisi sekarang ini sudah mulai ada pergeseran seolah-olah kita tidak bisa hidup secara damai dalam keberagaman. Nah itu yang harus kita kuatkan lagi bahwa keberagaman itu ciri khas orang Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” terang dia.
Dikdik menjelaskan, bahwa kegiatan RABANI merupakan program tahunan yang hanya dilaksanakan di bulan suci ramadhan dan hanya digelar sebanyak dua kali, dimana RABANI sebelumnya digelar di salah satu Kampus di Solo, dan sekarang yang dilaksanakan di Ponpes Nuur Waar AFKN di Kabupaten Bekasi dengan target wilayah di Jawa Barat.
“Kegiatan ini sebenarnya kami lakukan berdasarkan MoU antara Kominfo dengan BNPT terkait dengan penanggulangan paham radikalisme dan terorisme. Kenapa?, karena radikalisme itu timbul karena tidak adanya toleransi, makanya kita angkat itu dengan harapan generasi muda kita hari ini dan kedepannya bisa memiliki jiwa toleransi yang tinggi,” tandasnya. (ger)