PlatBekasi.com – Demi menjaga keutuhan konsumsi pangan di wilayah Kabupaten Bekasi khususnya selama bulan suci ramadhan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi pun rutin melakukan survei lapangan ke sejumlah pasar baik di kelola Dinas Perdagangan maupun pihak swasta.

Kepala Seksi Konsumsi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan, Aris Sadikin mengungkapkan bahwa stok pangan di wilayah Kabupaten Bekasi masih tergolong cukup aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Selama bulan ramadhan ini kita lakukan monitoring ke pasar-pasar baik di kelola Dinas Perdagangan maupun swasta. Bahkan dari 23 kecamatan, kita sambangi semua dan alhamdulilah kesempatan itu kita lakukan pengujian keamanan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) melalui pengujian kandungan pestisida, klorin pada beras, dan boraq pada sayuran dan buah2an.” ujarnya di wawancarai, Minggu (02/05/21).

Jelas Aris, sesuai pengujian yang dilapangan dari semua pasar di Kabupaten Bekasi didapati masih aman. Akan tetapi kalau pestisida di pasar sebagian besar pastinya masih ada, karena pasokan buah atau sayuran yang masuk ke pasar ada yang berasal dari luar daerah.

“Sayur mayur yang ada di pasar tradisional kebanyakan pasokannya berasal dari luar daerah seperti cabe, kol, sedangkan buah-buahan tidak semuanya masuk ke kita, seperti di pasar induk untuk buah strobery saja terkadang ada terkadang tidak,” katanya.

Disinggung apabila ada pangan yang tidak layak konsumsi apa tindakan yang bakal diambil, beber Aris, yang pasti tidak bisa memberikan sanksi yang bukan menjadi kewenangan pada Dinasnya karena disini hadir hanya sebagai monitoring dan evaluasi apa yang ditetemukan di lapangan akan menjadi bahan acuan.

“Tentunya yang dapat memutus dan memberi sanksi terkait makanan yang tak layak konsumsi ada di BPOM. Mungkin lembaga inilah yang lebih tepat untuk memutuskan layak atau tidaknya makanan tersebut dikonsumsi,” bebernya.

Aris menambahkan, untuk konsumsi pangan masih tergolong dalam kategori yang aman. Sebab, di bidangnya dilakukan suatu kajian setiap tahunnya yaitu kajian skor pola pangan harapan (PPH konsumsi) guna memperbaiki apa yang kurang dalam pelaksanaan dilapangan terutama dari konsumsi yang menggangu protein, karbohidrat dan vitamin, maupun lainnya.

Bahkan sebelum memasuki hari raya idul fitri mendatang, pihaknya (Dinas Ketahanan Pangan-red) kembali melakukan monitoring ke pasar-pasar dan supermarket modern yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi. (PB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *