PlatBekasi.com – Perhelatan Muktammar Al Jam’iyatul Washliyah ke XXII dibuka secara Virtual oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo. Acara yang digelar di Hotel Saripan Pasific dengan mengusung tema : Meningkatkan Akhlak dan memperkokoh Ukhuwah untuk kemajuan NKRI yang adil dan bermartabat.
Dalam sambutanya Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo, menjelaskan catatan Sejarah Al Jamiatul Washliyah turut mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Al Jamiatul Washliyah telah mampu memberdayakan masyarakat untuk bahu membahu mempertahankan kemerdekaan.
“Al Washliyah juga berkontribusi besar dalam pencerahan umat di pelosok pelosok tanah air dengan Tarbiah dan Tablik di setiap pelosok Nusantara. Spirit dakwah Al Washliyah sangat relefan untuk menjawab dan mengatasi permasalahan kebangsaan hari ini.” ucap Presiden.
Presiden Joko Widodo juga menambahkan, bahwa Al Jamiatul Washliyah mampu mempersatukan perbedaan perbedaan di masyarakat serta mampu mengembangkan teloransi antar umat beragama. Nilai nilai luhur ini harus terus dipertahankan di Al Jamiatul Washliyah dan terus ditanamkan untuk generasi muda kedepan yakni generasi Al Washliyah generasi yang menghubungkan antar sesame baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Sementara itu, Ketua umum Al Jamiatul washliyah, Dr. H. Yusnar Yusuf, M.S mengatakan Al Jamiatul Washliyah dalam perjalanan organisasinya sudah melalui fase demi fase, sejak berdirinya di tahun 1930 yang bertepatan dengan tanggal 30 November, di Madrasah Tapanuli di Medan, Al Jamiatul Washliyah mulai memperkenalkan diri.
“Sejak awal berdirinya hingga saat ini, Al Jamiatul Washliyah tetap mengedepankan Pendidikan sebagai pilar utama pengembangan organisasi.” ucap Ketua Umum, disela sela sambutanya dalam Acara Muktamar Al Washliyah ke XXII di Hotel Saripan Pasific (19/03/21).
Sedangkan Ketua Peyelenggara Dr. H . Ahmad Doli Kurnia, S.Si, M.T, mengatakan Muktamar ke 22 menjadi muktamar dengan nuansa baru, karena dalam pelaksanaanya, acara ini menggunakan pola hybrid dan Virtual.
“Pelaksanaan Muktamar 22 sebagai cara yang terbilang baru tanpa tatap muka dan berkerumun untuk warga Al Washliyah, karena masih dalam pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia.” demikian tutupnya. (PB)